RASULULLAH MENGHALALKAN DARAH ORANG YANG MENGHINANYA

Assalamualaykum.Wr .Wb

Baru saja kita menyaksikan situs dalam dunia maya yang lagi-lagi menghina Rasulullah. Melalui sarana blog yang tersedia dalam wordpress menandakan bahwa pelaku penghinaan tersebut ingin menyebarkan kebebasan ‘kreativitasnya’ tanpa dihalang-halangi oleh oknum yang dapat memblokir blog tersebut. Hal tersebut tentu sangat menghebohkan karena kejadian tersebut pernah terjadi terakhir pada 13 Februari 2008 selama tiga hari di Swedia, Belanda, dan Spanyol termasuk Koran Jyllands-Posten di Denmark, memuat kembali karikatur yang sangat menghina Nabi Muhammad, namun kini malah terjadi di Indonesia. Komik tersebut menggambarkan perkawinan Nabi Muhammad dengan Zainab dan Aisyah secara tidak benar dan tidak pantas. 

Menularnya pengaruh ini ke dalam negeri menandakan bahwa Indonesia kini telah menjadi sarang dari berbagai pemahaman dan ide-ide yang sesat. Mereka mengangkat nama HAM dalam hal ini. Kebebasan yang mereka usung bukanlah kebebasan untuk kaum muslim namun untuk kaum yang ingin menghina muslim dan Islam. Bagaimana tidak, mereka berekspresi dengan menghina Nabi sebebas-bebasnya, namun disisi lain seorang muslimah tidak boleh bebas berjilbab, ketika umat islam menyerukan ide-ide Islam sebagai pengganti Ideologi Kapitalisme yang memang menyengsarakan umat dan memiskinkannya, malah para penganut kebebasan tersebut men-cap umat islam tersebut sebagai garis keras atau radikal. 

Dalam Islam para pelaku penghinaan ini wajib untuk dibunuh bila dia seorang muslim, sedangkan bila pelakunya adalah seorang kafir maka hukuman yang sama juga ditimpakan kepadanya kecuali jika seorang kafir tersebut bertaubat dan masuk Islam. Hal tersebut berdasarkan atas Syariah Islam yang telah ditentukan. Hal ini diperkuat dengan adanya hadist yang diriwayatkan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib ra. yang berbunyi : 

“Bahwa ada seorang wanita yahudi yang sering mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. (oleh karena perbuatannya itu), maka perempuan itu telah dicekik sampai mati oleh seorang laki-laki. Ternyata Rasulullah saw. menghalalkan darahnya”. (HR Abu Dawud)

 

Ibnu Abbas telah meriwayatkan sebuah hadits yang berbunyi, bahwa ada seorang laki-laki buta yang istrinya senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan Nabi Muhammad saw. Lelaki itu berusaha melarang dan memperingatkan agar istrinya tidak melakukannya. Sampai pada suatu malam (seperti biasanya) istrinya itu mulai lagi mencela dan menjelek-jelekkan Nabi saw. Merasa tidak tahan lagi, lelaki itu lalu mengambil kapak kemudian dia tebaskan ke perut istrinya dan ia hunjamkan dalam-dalam sampai istrinya itu mati. Keesokan harinya, turun pemberitahuan dari Allah SWT kepada Rasulullah saw yang menjelaskan kejadian tersebut. Pada hari itu juga, beliau mengumpulkan kaum Muslimin dan bersabda:

“Dengan menyebut asma Allah, aku minta orang yang melakukannya, yang sesungguhnya tindakan itu adalah hakku; mohon ia berdiri.

Kemudian (kulihat) lelaki buta itu berdiri dan berjalan dengan meraba-raba sampai dia turun di hadapan Rasulullah saw, kemudian ia duduk seraya berkata:

”Akulah suami yang melakukan hal tersebut ya Rasulullah saw. Kulakukan hal tersebut karena ia senantiasa mencela dan menjelek-jelekkan dirimu. Aku telah berusaha melarang dan selalu mengingatkannya, tetapi ia tetap melakukannya. Dari wanita itu, aku mendapatkan dua orang anak (yang cantik) seperti mutiara. Istriku itu sayang padaku. Tetapi kemarin ketika ia (kembali) mencela dan menjelek-jelekkan dirimu, lantas aku mengambil kapak, kemudian menebaskannya ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat ke perut istriku dan menghujamkan kuat-kuat sampai ia mati.

Kemudia Rasululah saw. bersabda:

“Saksikanlah bahwa darahnya (wanita itu) halal” (HR. Abu Dawud dan An Nasa’i)

Dan begitulah Syariah islam bila dapat berjalan secara kaffah. Kehormatan Rasulullah pasti akan senantiasa terjaga apabila syariah islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.