Our Islam will be back....!! Khilafah will rise again...!!

ARIEL, LUNA MAYA, CUT TARI, DAN SAYA


Sudah lebih dari satu bulan, namun pemberitaan tentang tiga orang pesohor negeri ini tak kunjung mereda. Saban hari, nggak infotainment, nggak berita beneran (wehe… artinya infotainment bukan berita beneran dong) tak absen memberitakannya. Hari ini kisah lambaian mesra ariel di penjara, besok konferensi pers pengakuan dari cut, besoknya giliran luna maya lagi daan seterusnya. Tak lupa, numpang beken para tokoh-tokoh seputaran mereka, mulai dari pengacara, kawan dekat, keluarga, tokoh-tokoh masyarakat, dan sebagainya.

Kurang kerjaan. Bisa jadi. Kurang berita… mmm .. mungkiin… tapi kurang ajar! Itu pasti.. itu bukan kata-kata dari saya lho, tapi kata-kata dari rata-rata orang awam yang menanggapi kisah seputaran video asusila yang diaktingi mereka.

“kalau luna maya, masih mending… kan itu memang pacarnya…. Tapi cut tari? Masa punya orang diembat juga.” Eh ada juga obrolan seperti itu yang numpang lewat di kuping saya. Jenis pendapat yang bikin miris. Seakan hubungan Ariel dan Luna nggak jadi masalah karena sudah sah pacaran.

“Salah mereka... kenapa juga dividiokan?” Nah.. nah.. nah…. Sebuah pembenaran lagi terhadap zina yang sirr…. Sembunyi-sembunyi. Seolah yang dicekal itu adalah penyebaran videonya.

“Lha iya lah… si Ariel cuma korban… yang bejat itu adalah oknum yang mencuri file dan menyebarkannya!” tanggap yang lain dengan geram, sementara matanya asyik memelototi video Ariel di hape layar sentuhnya.

“Kapan ya… video Ariel dengan artis-artis yang lain keluar?” Weii..weii.. ini komentar yang paling parah…. Tunjuk jari, siapa yang berkomentar barusan!
Hening, beberapa orang ngibrit.

Belakangan, substansi berita-berita seputar video mesum Ariel mulai berubah. Tak ada lagi kegeraman tentang perilaku bejat si vokalis. Yang ada malah sebuah ‘kemakluman’, rasa kasihan, hingga kepedulian bahkan pembelaan. Para sahabat Peter pan dan para selebritis ramai-ramai menjenguk Ariel, para seniman menggelar konser peduli, pihak reskrim berupaya megungkap siapa pelaku penyebaran video, dan pembahasan tentang modus balas dendam si pelaku penyebar.

“Lho, ente sendiri? sebenarnya ente hanya menambah daftar panjang pemberitaan seputar Ariel? Ngapain juga ente mengangkat kisah ini di sini? Dasar penulis kurang kerjaan!” sebuah hujatan mendarat ke telinga saya.

Suka-suka saya dong.
Saya sejujurnya tak begitu peduli dengan isi-isi berita yang dilansir pelbagai media itu. Tapi, begitu mendengar statement bahwa “si Ariel hanyalah korban”.. tiba-tiba saya tercenung.
Kok dipikir-pikir betul ya….
Ariel, Luna, dan Cut sebenarnya tak jauh beda dengan saya.
Bukan, bukan tak jauh beda karena saya juga selebritis sama seperti mereka. Kita tidak sedang membahas itu.

Mereka dan saya sebenarnya sama… sama-sama memiliki banyak dosa dan kebejatan. Bedanya, Allah telah membukakan kebejatan dan dosa mereka di khalayak umum. Sementara Allah masih berkenan menutupi dosa-dosa dan kebejatan saya. Itu saja.

Sejenak saya merasa begitu bersyukur akan nikmat Allah yang satu itu, nikmat yang seringkali terlupakan, kenikmatan akan ditutupinya borok saya dari penglihatan manusia lain.

Tapi sejenak kemudian tiba-tiba tengkuk saya bergidik ngeri. Bukankah akan tiba waktunya nanti, dimana borok, panu, bisul, koreng dosa saya dipertontonkan lewat layar raksasa di milyaran mata manusia seluruh dunia

Kebayangkah…?
Dimana saat itu, setelah menyaksikan video keburukan tersebut seluruh mata kemudian berpaling serentak memandang penuh kejijikan kepada tubuh saya yang telanjang.
Wajar, bila pada hari itu.. peluh saya membanjir hingga menenggelamkan tubuh saya…
Wajar…. Muka saya bahkan menghitam karena saking malunya.
Bahkan, Ariel, Luna dan Cut pun turut prihatin menyaksikannya.


Dan saat itu..
Jangan harap bakal ada spanduk dukungan, jangan harap ada pembelaan pengacara.
Jangan harap ada konser peduli..!




SEBUAH TULISAN DAN RENUNGAN

KARYA FAUZAN MUTTAQIEN

0 komentar:

 

Media Dakwah

© Hidup Mulia Dengan Islam